TEKHNIK DASAR BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN adalah hal terpenting dalam proses budidaya tanaman sayuran, karena disini akan dibahas tuntas mulai dari proses pengolahan tanah, penanaman, hingga pasca panen.
Umumnya tanaman sayuran berbunga sempurna (hermaphrodit), yakni dalam satu bunga terdapat bunga jantan dan betina, alat reproduksi jantan disebut benang sari (stamen). Benang sari mengandung tepung sari (polen) dalam kantong sari (anthera). Sementara alat reproduksi betina disebut putik (pistillum). Putik terdiri dari bagian bakal buah (ovarium) yang mengandung bakal biji (ovulum) dan kepala putik (stigma). Adapula tanaman yang berbunga betina dan jantannya terpisah atau berkelamin tunggal (unisexualis), tetapi dalam satu pohon.
Budidaya
sayuran perlu pengelolaan dan perhatian yang lebih dari tanaman lain, agar
hasil bertanam sayuran maksimal.
Perlu diperhatikan dasar usaha bertanam , diantaranya pengolahan tanah ,
pemupukan, pengelolaan air, penyemaian benih, penanaman, pemeliharaan tanaman, pemungutan
hasil, penanganan hasil juga perlu
pemahaman analisis usaha yang bertujuan untuk di jual.
Langkah-langkah usaha bercocok tanam
diantaranya :
a.
Pengolahan Tanah
Tanah yang akan
ditanami digemburkan terlebih dahulu dengan cara dicangkul ataupun menggunakan
traktor, tanah yang telah di gemburkan tadi baik yang dicangkul ataupun yang
menggunakan mesin pertanian akan menjadi remah, sehingga aerasi berjalan dengan
baik dan zat-zat beracun pun akan hilang. Selanjutnya, rumput atau gulma
dihilangkan, terutama akar alang-alang supaya akar tanaman sayuran dapat tumbuh
dengan bebas tanpa persaingan dan perebutan unsur hara dengan gulma.
Pengolahan tanah
dilahan gambut (peat) harus lebih
berhati-hati. Pengolahan tanah yang terlalu intensif atau pembakaran sisa
tanaman dapat merugikan kesuburan tanah karena banyak senyawa organik yang
terbuang ke udara dan tidak di manfaatkan. Pada lahan gambut, pH-nya sangat
rendah antara 3-5 sehingga bila lahan tersebut mau digunakan untuk bercocok
tanam sebaiknya di beri kapur dan saluran drainase yang dapat mengalir, bila
hal tersebut tidak dilakukan lahan tersebut tidak baik untuk bercocok tanam
karena lahan tersebut bersifat racun pada tanaman.
b.
Pemupukan
Pemupukan dasar
dalam pengolahan tanah perlu diberikan agar tanaman tumbuh subur serta
meperbaiki struktur tanah dan menahan air didalam tanah. Perlu diperhatikan
pula pupuk kandang atau kompos yang digunakan harus yang telah jadi (matang).
Pupuk tersebut sudah tidak mebusuk dan mengurai lagi sehingga tidak
menghasilkan panas. Adanya panas dari proses membusuknya pupuk mentah dapat
mengakibatkan tanaman menjadi layu dan akhirnya mati.
Dalam pupuk
kandang atau kompos terdapat berbagai unsur hara yang sangat dibutuhkan untuk
tumbuhnya tanaman, bila unsur tersebut kurang dari kebutuhan tanaman dapat
diatasi dengan penambahan pupuk buatan, biasanya berupa nitrogen (N), fosfor
(P), dan kalium (K), sumber N diperoleh dari ZA (20% N), urea (42% N). sumber P
diperoleh dari TSP (45% P2O5),
DS (45% P2O5),
SP36
(36% P2O5),
atau fosfat alam (30% P2O5
dan 40% CaO). Sementara sumber K ialah KCl (50% K2O),
atau ZK (20% K2O).
Pupuk yang
ditambahkan pun dapat berupa pupuk majemuk, asalkan kadar unsur haranya
diperhitungkan. Bagi tanah yang sifatnya asam dan pH-nya kurang dari 5, perlu
di tambahkan kapur sebanyak 1-4 ton/ha agar pH sesuai yang kita kehendaki.
c.
Pengelolaan Air
Tujuan dari
pengelolaan air ialah mengatur ketrsediaan air, baik saat kekeringan maupun
kelebihan air. Bila kekurangan air, tanaman akan layu dan akhirnya mati.
Sebaliknya bila kelebihan air tanaman tidak dapat mengambil makanan dengan baik
dari tanah akibat dari areasi yang jelek, selain itu akarnya akan cepat
membusuk akibat serangan penyakit, terutama cendawan dan bakteri.
Maka dari itu
pengelolaan air sangat di butuhkan oleh tanaman, karena merupakan factor
penting dalam kelangsungan hidup tanaman sayuran yang kita tanam tersebut.
d.
Persemaian Benih
Benih yang akan
digunakan harus murni atau tidak tercampur biji lain, tidak cacat, dan berasal
dari tanaman yang sehat, serta produktivitasnya tinggi. Bila benih diambil dari
buah yang masih muda, daya kecambahnya akan rendah, pertumbuhannya jelek, dan
daya simpannya rendah dengan ciri-ciri mudah kisut. Oleh karena itu, benih atau
biji yang akan digunakan sebaiknya dari buah yang sudah tua dari varietas
unggul.
Benih yang
memenuhi syarat dapat disemaikan terlebih dahulu dipersemaian. Persemaian
merupakan tempat yang dapat mejaga ke stabilan suhu, kelembapan lingkungan, dan
mengatur banyaknya sinar matahari yang masuk. Oleh karena itu, benih yang
disemaikan dapat terjaga kelembapannya sehingga tidak terlalu basah dan terlalu
kering.
Persemaian perlu
diberi atap yang dibuat miring kea rah barat, tetapi dihadapkan kearah timur.
Dengan cara ini sinar matahari pagi dapat masuk sebanyak mungkin ke persemaian,
sebaliknya, sinar matahari terik yang terjadi pada siang hari tidak dapat
masuk, sedangkan sinar matahari sore masuknya sedikit.
Tanah persemaian
harus halus dan bebas dari hama atau penyakit. Ole karena itu, sebaiknya tanah
didesinfeksi terlebih dahulu dengan zat kimia seperti formalin 4%. Dengan
perwatan seperti ini, diharapkan benih tumbuh 80-99%dan terhindar dari serangan
penyakit damping off atau rebah kecambah.
Sebelum
dipindahkan alangkah baiknya bibit di persemaian perlu dikuatkan (hardening). Caranya, atap persemaian
dibuka supaya bibit terkena sinar matahari penuh sehingga bibit tersebut
beradaptasi terhadap lingkungan luar (aklimatisasi).
e.
Penanaman
Penanaman
merupakan proses pemindahan bibit (tanaman muda) dari persemaian kekebun.
Penanaman dilakukan dengan hati-hati agar bibit tidak rusak terutama akarnya.
Setelah dipindahkan ke kebun, bibit perlu dilindungi dari teriknya sinar
matahari, perlindungan tersebut untuk mencegah penguapan berlebihan karena
tanaman muda belum dapat mengambil air dari dalam tanah. Bahan yang dapat
melindungi tanaman muda(bibit) yang baru di pindah antara lain pelepah pisang
ataupun dedaunan, pelindung dapat dibuka setelah tanaman tumbuh, yakni berkisar
antara 5-7 hari.
Sebelum bibit
dipindahkan, sebaiknya tanah yang akan di tanami yang sudah di olah dan diberi
pupuk dasar di periksa dahulu kondisinya, apakah kondisinya sudah cukup basah
atau belum. Bila kondisi tanah kering, sebaiknya lahan tersebut disiram dahulu
agar tanah cukup basah karena bila lahan tersebut kering akan mengakibatkan
kerusakan bibit tersebut atau akarnya terluka.
f.
Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan
tanaman merupakan bagian terpenting dalam usaha budidaya tanaman, tanpa
pemeliharaan, usaha budidaya tanaman akan sia-sia. Dalam pemeliharaan tanaman,
diantara meliputi pemberian pupuk, baik pupuk mikro ataupun pupuk makro. Pupuk
mikro biasanya sudah tersedia pada alam ataupun tanah itu sendiri seperti besi,
mangan, suprum, dll hanya dibutuhkan sedikit oleh tanaman. Sedangkan pupuk
makro yaitu pupuk yang dibutuhkan dalam jumlah banyak oleh tanaman seperti, Nitogen
(N), Fosfor (P), Kalium (K) itu dapat di peroleh dari NPK kujang atau NPK
Phonska, sementara untuk kalsium (Ca) itu bisa di dapat dari merk dagang Protecal dan Magnesium (Mg), Sulpur (S)
dapat diperoleh dari Power Magic,
bila tanaman yang kita tanam sudah tercukupi asupan nutrisi atau pupuknya,
kemungkinan tanaman tersebut akan tumbuh secara Baik, sehat, dan berbuah lebat.
Dalam pemberantasan hama dan penyakit alangkah baiknya kita menggunakan metode
yang ramah lingkungan seperti membuat pestisida nabati caranya sangat mudah
yaitu bisa menggunakan bawang putih yang di blender lalu di campur dengan
minyak tanah akan tetapi bila aplikasi pemakain pestisida nabati tersebut tidak
ada respon baru kita menggunakan pestisida kimia, jenis dan ukurannya harus di
sesuaikan.
Selain itu,
penyemprotan pestisida kimia harus dihentikan satu bulan sebelum panen, untuk
menghindari residu, penyemprotan pestisida pun harus mengarah pada tempat hama
mengumpul. Dengan demikian usaha untuk memberantas hama dan penyakit akan
berhasil maksimal dengan biaya seminimal mungkin.
Dengan panca
usaha hortikultura yaitu menggunakan benih bermutu, bercocok tanam dengan kultu
teknik yang baik, mengelola air yang tepat, cara memupuk yang sesuai, serta
memberantas hama dan penyakit yang intensif, terbukti dapat meningkatkan hasil
tanaman, selain itu menggemburkan tanah dan membersihkan gulma sangat penting
dilakukan.
g.
Pengambilan Hasil
Hasil Tanaman
yang kita budidayakan, baik berupa daun, buah, maupun umbi harus dipanen secara
tepat waktu, jangan tergesa-gesa atau terlambat. Bila pemanenan (pengambilan)
hasil terlambat maka sayuran akan cepat rusak, banyak bagian-bagian yang hilang
atau terbuang dan rasanya tidak seenak yang diharapkan.
Panen yang
terlalu cepat dapat menurunkan kualitas maupun kuantitas hasil, sedangkan
pemungutan yang terlambat akan menurunkan kualitas. Harus diingat bahwa
produksi sayuran selalu dalam bentuk segar. Padahal, masa simpan sayuran pada
umumnya tidak lama, kecuali biji-bijian. Sayuran yang terlalu lama disimpan
menjadi tidak segar sehingga rasanya tidak enak dan kandungan vitaminnya
berkurang.
h.
Penanganan Hasil
Sayuran umumnya
di budidayakan diluar kota ataupun di daerah-daerah yang notabenenya daerah
dataran tinggi atau pegunungan, sedangkan hasilnya dijual ke kota-kota yang
jaraknya jauh dari pusat penghasil (sentra produksi). Oleh karena itu, antara
20-30% sayuran menjadi sampah ataupun terbuang bila perlakuan pengangkutan dan
penyimpanannya buruk. Upaya untuk mencegah atau memperkecil kerusakan hasil
antara lain dengan pengepakan yang baik dan pengangkutan yang cepat. Selain
itu, pemungutan hasilnya harus pada stadia yang tepat dan penanganan hasil yang
baik. Upaya yang dikenal dengan teknologi pasca panen ini dapat mengurangi kerusakan
sampai 30%.
Susut bobot pada
hasil sayuran tidak hanya disebabkan oleh kerusakan, tetapi juga proses
penguapan. Salah satu cara untuk mengurangi susut bobot adalah dengan
pengolahan, pengalengan (canning) dan pembuatan asinan termasuk cara pengolahan
sayuran untuk mencegah bahaya lekas busuk dan menghasilkan nilai tambah. Proses
pengolahan lainnya adalah pendinginan pada suhu rendah agar sayuran tetap
segar, cara ini banyak dilakukan di supermarket.
i.
Pemasaran Hasil
Konsumen selalu
menghendaki sayuran dalam keadaan segar. Oleh karena itu, disamping pengawetan hasil
sayuran juga diperlakukan pemasaran hasil yang lancar. Pada dasarnya pasar hortikultura, khususnya sayuran,
dikenal ada beberapa macam seperti
1.
Pasar lokal/ pasar petani
Penjualan sayuran
dilakukan oleh petani dikebun tempat bercocok tanam.
2.
Pasar pengumpul/ pasar pemborong
Penjualan dilakukan
oleh petani/ pemborong di tempat pengumpulan hasil kepada tengkulak.
3.
Pasar pusat atau terminal/ whole sale market
Transaksi di pasar pusat
dilakukan di kota-kota besar seperti, Jakarta, bandung, Surabaya, dll. Umumnya
sayuran yang dijual dalam jumlah besar.
4.
Pasar pengecer/ retail market
Penjualan sayuran oleh
pengecer dengan meneruskan tawaran langsung kepada konsumen.
Melihat
jenis pasar yang ada dapat diketahui bahwa rantai pemasaran hasil hortikultura
ini sangat panjang sehingga dapat merugikan petani. Untuk menaikan keuntungan,
perlu usaha memperpendek rantai pemasaran, memperlancar pengangkutan,
memperkecil bagian-bagian yang hilang (waste),
dan menjaga stabilitas harga. Stabilisasi harga hortikultura, terutama sayuran,
merupakan kunci utama dalam mengurangi/ menghindari kerugian petani akibat
fluktuasi harga yang tajam. Harga yang tidak stabil atau selalu berfluktuasi
dapat disebabkan oleh permintaan pasar yang tidak terkendali (tidak teratur dan
tidak kontinu) dan pengadaan sayuran terbatas pada daerah sempit.
j.
Analisis Usaha
Umumnya petani
tidak pernah menghitung untung rugi usahanya. Akan tetapi, dalam agribisnis
petani harus berpikir mencari laba untuk dapat mengembangkan usahanya. Ada tiga
komponen yang mendasari analisis usaha tani sayuran, yakni biaya produksi, pendapatan, dan keuntungan.
Biaya produksi
sayuran merupakan jumlah semua biaya untuk menghasilkan sayuran sampai panen.
Biaya ini terdiri dari sewa tanah (tanahnya hasil sewa), pengolahan lahan, pembelian
bibit, penyediaan sarana produksi, perawatan tanaman, pemanenan, dan bunga
modal. Biaya bunga modal dihitung apabila modal diperoleh dari pinjaman bank.
Biaya sarana produksi meliputi pupuk, pestisida dan ajir/ turus. Biaya ini
dapat disesuaikan dengan waktu dan kondisi daerah setempat.
Pendapatan di
definisikan sebagai hasil yang diperoleh dari usaha tani selama periode tanam
biasanya 4 bulan. Pendapatan dapat bertambah jika sayuran di sortir / grading karena harganya lebih tinggi.
Walaupun diperlukan biaya produksi tambahan. Selisih antara pendapatan dan
biaya produksi merupakan keuntungan atau kerugian. Adapun kelayakan usaha
dinilai dengan analisis keuangan (analisis finansial). Analisis tersebut
mencakup titik impas atau break event
point (BEP), efisiensi penggunaan atau return
of investment (ROI) dan revenue cost
ratio (R/C rasio), cara menghitung BEP, ROI, dan R/C rasio adalah sebagai
berikut.
BEP Harga = Total Biaya Produksi
Total Produksi
BEP Produksi = Total Biaya Produksi
Harga Jual Produk
ROI = Keuntungan
Total Biaya
R/C = Pendapatan
Total Biaya
Usaha bertanam sayuran dikatakan
tercapai titik impasnya bila harga jual sayuran sesuai dengan BEP harga atau
produksi sayuran sesuai dengan BEP produksi. Suatu usaha dapat dikatakan layak
apabila nilai revenue cost ratio (R/C
rasio) lebih dari satu. Tiap penambahan biaya Rp 1,00 maka akan memperoleh
penerimaaan senilai R/C.
Semoga Artikel ini Bermanfaat ya.......
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuswahh good info banget nih
BalasHapuspengenyal makanan
ijin promo yah min
BalasHapusE D E N P O K E R . B E T mau memberikan info sedikit nih , di edenpoker ingin memberikan BONUS NEWMEMBER sebesar 10.000 ribu
yuk langsung saja kunjungi Customer Service kami dan segera daftar kan diri anda !!!
waw sangat bermanfaat trimkasih sudah berbagi info pertanian secara online,
BalasHapuskunjungi balik cara olah jerami dan dedak untuk pakan sapi
Agen Sbobet
BalasHapusAgen Resmi Sbobet
Sabung Ayam
Casino Online
Berita Bola
Berita Viral
Brita Tranding
Berikut HOT PROMO Yang Ada Di Bola206, antara lain :
Bonus CASHBACK 5% untuk permainan SPORTBOOK
Bonus ROLLINGAN 1% untuk permainan CASINO
Bonus CASHBACK 5% untuk permainan SABUNG AYAM
Bonus Referral 2.5% untuk permainan SPORTBOOK
Bonus Referral 2,5% untuk permainan SABUNG AYAM
SITUS BETTING ONLINE YANG AMAN DAN TERPERCAYA
WWW,INDO206,NET
DENGAN 1 USER ID ANDA DAPAT BERMAIN DI SEMUA GAME KAMI
SPORTBOOK/LIVECASINO/SABUNGAYAM
Minimal DP & WD 50RB
Proses DP & WD HANYA 2 MENIT
AGEN BETTING ONLINE YANG SUDAH
PASTI DAN JELAS TERPERCAYA.
WWW,INDO206,NET
( Via Live Chat ) Respon Cepat
Costumer Service 24 Jam Online
Line ID : agenbola206
IG : @bola206hq
FB : Bola206_Official
WA : +6281363191417
Ditunggu Kehadirannya Di Bola206 :)
Berita pilihan dari semua situs web
BalasHapusKami berikan info berita teruptodate dan terpercaya
Berita Pikiran Sehat Indonesia
Nasib Cicilan Motor Tukang Ojek, Jokowi: Ditangguhkan Setahun
Halo Karyawan! Pengusaha Minta THR Cuma Dibayar 50%, Setuju?