Kamis, 27 November 2014



  

               TEKHNIK DASAR BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN adalah hal terpenting dalam proses budidaya tanaman sayuran, karena disini akan dibahas tuntas mulai dari proses pengolahan tanah, penanaman, hingga pasca panen.

          Umumnya tanaman sayuran berbunga sempurna (hermaphrodit), yakni dalam satu bunga terdapat bunga jantan dan betina, alat reproduksi jantan disebut benang sari (stamen). Benang sari mengandung tepung sari (polen) dalam kantong sari (anthera). Sementara alat reproduksi betina disebut putik (pistillum). Putik terdiri dari bagian bakal buah (ovarium) yang mengandung bakal biji (ovulum) dan kepala putik (stigma). Adapula tanaman yang berbunga betina dan jantannya terpisah atau berkelamin tunggal (unisexualis), tetapi dalam satu pohon.
            Budidaya sayuran perlu pengelolaan dan perhatian yang lebih dari tanaman lain, agar hasil bertanam sayuran maksimal. Perlu diperhatikan dasar usaha bertanam , diantaranya pengolahan tanah , pemupukan, pengelolaan air, penyemaian benih, penanaman, pemeliharaan tanaman, pemungutan hasil,  penanganan hasil juga perlu pemahaman analisis usaha yang bertujuan untuk di jual.
            Langkah-langkah usaha bercocok tanam diantaranya :

a.        Pengolahan Tanah
Tanah yang akan ditanami digemburkan terlebih dahulu dengan cara dicangkul ataupun menggunakan traktor, tanah yang telah di gemburkan tadi baik yang dicangkul ataupun yang menggunakan mesin pertanian akan menjadi remah, sehingga aerasi berjalan dengan baik dan zat-zat beracun pun akan hilang. Selanjutnya, rumput atau gulma dihilangkan, terutama akar alang-alang supaya akar tanaman sayuran dapat tumbuh dengan bebas tanpa persaingan dan perebutan unsur hara dengan gulma.
Pengolahan tanah dilahan gambut (peat) harus lebih berhati-hati. Pengolahan tanah yang terlalu intensif atau pembakaran sisa tanaman dapat merugikan kesuburan tanah karena banyak senyawa organik yang terbuang ke udara dan tidak di manfaatkan. Pada lahan gambut, pH-nya sangat rendah antara 3-5 sehingga bila lahan tersebut mau digunakan untuk bercocok tanam sebaiknya di beri kapur dan saluran drainase yang dapat mengalir, bila hal tersebut tidak dilakukan lahan tersebut tidak baik untuk bercocok tanam karena lahan tersebut bersifat racun pada tanaman.

b.       Pemupukan
Pemupukan dasar dalam pengolahan tanah perlu diberikan agar tanaman tumbuh subur serta meperbaiki struktur tanah dan menahan air didalam tanah. Perlu diperhatikan pula pupuk kandang atau kompos yang digunakan harus yang telah jadi (matang). Pupuk tersebut sudah tidak mebusuk dan mengurai lagi sehingga tidak menghasilkan panas. Adanya panas dari proses membusuknya pupuk mentah dapat mengakibatkan tanaman menjadi layu dan akhirnya mati.
Dalam pupuk kandang atau kompos terdapat berbagai unsur hara yang sangat dibutuhkan untuk tumbuhnya tanaman, bila unsur tersebut kurang dari kebutuhan tanaman dapat diatasi dengan penambahan pupuk buatan, biasanya berupa nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K), sumber N diperoleh dari ZA (20% N), urea (42% N). sumber P diperoleh dari TSP (45% P2O5), DS (45% P2O5), SP36 (36% P2O5), atau fosfat alam (30% P2O5 dan 40% CaO). Sementara sumber K ialah KCl (50% K2O), atau ZK (20% K2O).
Pupuk yang ditambahkan pun dapat berupa pupuk majemuk, asalkan kadar unsur haranya diperhitungkan. Bagi tanah yang sifatnya asam dan pH-nya kurang dari 5, perlu di tambahkan kapur sebanyak 1-4 ton/ha agar pH sesuai yang kita kehendaki.

c.        Pengelolaan Air
Tujuan dari pengelolaan air ialah mengatur ketrsediaan air, baik saat kekeringan maupun kelebihan air. Bila kekurangan air, tanaman akan layu dan akhirnya mati. Sebaliknya bila kelebihan air tanaman tidak dapat mengambil makanan dengan baik dari tanah akibat dari areasi yang jelek, selain itu akarnya akan cepat membusuk akibat serangan penyakit, terutama cendawan dan bakteri.
Maka dari itu pengelolaan air sangat di butuhkan oleh tanaman, karena merupakan factor penting dalam kelangsungan hidup tanaman sayuran yang kita tanam tersebut.

d.       Persemaian Benih
Benih yang akan digunakan harus murni atau tidak tercampur biji lain, tidak cacat, dan berasal dari tanaman yang sehat, serta produktivitasnya tinggi. Bila benih diambil dari buah yang masih muda, daya kecambahnya akan rendah, pertumbuhannya jelek, dan daya simpannya rendah dengan ciri-ciri mudah kisut. Oleh karena itu, benih atau biji yang akan digunakan sebaiknya dari buah yang sudah tua dari varietas unggul.
Benih yang memenuhi syarat dapat disemaikan terlebih dahulu dipersemaian. Persemaian merupakan tempat yang dapat mejaga ke stabilan suhu, kelembapan lingkungan, dan mengatur banyaknya sinar matahari yang masuk. Oleh karena itu, benih yang disemaikan dapat terjaga kelembapannya sehingga tidak terlalu basah dan terlalu kering.
Persemaian perlu diberi atap yang dibuat miring kea rah barat, tetapi dihadapkan kearah timur. Dengan cara ini sinar matahari pagi dapat masuk sebanyak mungkin ke persemaian, sebaliknya, sinar matahari terik yang terjadi pada siang hari tidak dapat masuk, sedangkan sinar matahari sore masuknya sedikit.
Tanah persemaian harus halus dan bebas dari hama atau penyakit. Ole karena itu, sebaiknya tanah didesinfeksi terlebih dahulu dengan zat kimia seperti formalin 4%. Dengan perwatan seperti ini, diharapkan benih tumbuh 80-99%dan terhindar dari serangan penyakit damping off  atau rebah kecambah.
Sebelum dipindahkan alangkah baiknya bibit di persemaian perlu dikuatkan (hardening). Caranya, atap persemaian dibuka supaya bibit terkena sinar matahari penuh sehingga bibit tersebut beradaptasi terhadap lingkungan luar (aklimatisasi).

e.        Penanaman
Penanaman merupakan proses pemindahan bibit (tanaman muda) dari persemaian kekebun. Penanaman dilakukan dengan hati-hati agar bibit tidak rusak terutama akarnya. Setelah dipindahkan ke kebun, bibit perlu dilindungi dari teriknya sinar matahari, perlindungan tersebut untuk mencegah penguapan berlebihan karena tanaman muda belum dapat mengambil air dari dalam tanah. Bahan yang dapat melindungi tanaman muda(bibit) yang baru di pindah antara lain pelepah pisang ataupun dedaunan, pelindung dapat dibuka setelah tanaman tumbuh, yakni berkisar antara 5-7 hari.
Sebelum bibit dipindahkan, sebaiknya tanah yang akan di tanami yang sudah di olah dan diberi pupuk dasar di periksa dahulu kondisinya, apakah kondisinya sudah cukup basah atau belum. Bila kondisi tanah kering, sebaiknya lahan tersebut disiram dahulu agar tanah cukup basah karena bila lahan tersebut kering akan mengakibatkan kerusakan bibit tersebut atau akarnya terluka.

f.         Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman merupakan bagian terpenting dalam usaha budidaya tanaman, tanpa pemeliharaan, usaha budidaya tanaman akan sia-sia. Dalam pemeliharaan tanaman, diantara meliputi pemberian pupuk, baik pupuk mikro ataupun pupuk makro. Pupuk mikro biasanya sudah tersedia pada alam ataupun tanah itu sendiri seperti besi, mangan, suprum, dll hanya dibutuhkan sedikit oleh tanaman. Sedangkan pupuk makro yaitu pupuk yang dibutuhkan dalam jumlah banyak oleh tanaman seperti, Nitogen (N), Fosfor (P), Kalium (K) itu dapat di peroleh dari NPK kujang atau NPK Phonska, sementara untuk kalsium (Ca) itu bisa di dapat dari merk dagang Protecal dan Magnesium (Mg), Sulpur (S) dapat diperoleh dari Power Magic, bila tanaman yang kita tanam sudah tercukupi asupan nutrisi atau pupuknya, kemungkinan tanaman tersebut akan tumbuh secara Baik, sehat, dan berbuah lebat. Dalam pemberantasan hama dan penyakit alangkah baiknya kita menggunakan metode yang ramah lingkungan seperti membuat pestisida nabati caranya sangat mudah yaitu bisa menggunakan bawang putih yang di blender lalu di campur dengan minyak tanah akan tetapi bila aplikasi pemakain pestisida nabati tersebut tidak ada respon baru kita menggunakan pestisida kimia, jenis dan ukurannya harus di sesuaikan.
Selain itu, penyemprotan pestisida kimia harus dihentikan satu bulan sebelum panen, untuk menghindari residu, penyemprotan pestisida pun harus mengarah pada tempat hama mengumpul. Dengan demikian usaha untuk memberantas hama dan penyakit akan berhasil maksimal dengan biaya seminimal mungkin.
Dengan panca usaha hortikultura yaitu menggunakan benih bermutu, bercocok tanam dengan kultu teknik yang baik, mengelola air yang tepat, cara memupuk yang sesuai, serta memberantas hama dan penyakit yang intensif, terbukti dapat meningkatkan hasil tanaman, selain itu menggemburkan tanah dan membersihkan gulma sangat penting dilakukan.

g.        Pengambilan Hasil
Hasil Tanaman yang kita budidayakan, baik berupa daun, buah, maupun umbi harus dipanen secara tepat waktu, jangan tergesa-gesa atau terlambat. Bila pemanenan (pengambilan) hasil terlambat maka sayuran akan cepat rusak, banyak bagian-bagian yang hilang atau terbuang dan rasanya tidak seenak yang diharapkan.
Panen yang terlalu cepat dapat menurunkan kualitas maupun kuantitas hasil, sedangkan pemungutan yang terlambat akan menurunkan kualitas. Harus diingat bahwa produksi sayuran selalu dalam bentuk segar. Padahal, masa simpan sayuran pada umumnya tidak lama, kecuali biji-bijian. Sayuran yang terlalu lama disimpan menjadi tidak segar sehingga rasanya tidak enak dan kandungan vitaminnya berkurang.

h.       Penanganan Hasil
Sayuran umumnya di budidayakan diluar kota ataupun di daerah-daerah yang notabenenya daerah dataran tinggi atau pegunungan, sedangkan hasilnya dijual ke kota-kota yang jaraknya jauh dari pusat penghasil (sentra produksi). Oleh karena itu, antara 20-30% sayuran menjadi sampah ataupun terbuang bila perlakuan pengangkutan dan penyimpanannya buruk. Upaya untuk mencegah atau memperkecil kerusakan hasil antara lain dengan pengepakan yang baik dan pengangkutan yang cepat. Selain itu, pemungutan hasilnya harus pada stadia yang tepat dan penanganan hasil yang baik. Upaya yang dikenal dengan teknologi pasca panen ini dapat mengurangi kerusakan sampai 30%.
Susut bobot pada hasil sayuran tidak hanya disebabkan oleh kerusakan, tetapi juga proses penguapan. Salah satu cara untuk mengurangi susut bobot adalah dengan pengolahan, pengalengan (canning)   dan pembuatan asinan termasuk cara pengolahan sayuran untuk mencegah bahaya lekas busuk dan menghasilkan nilai tambah. Proses pengolahan lainnya adalah pendinginan pada suhu rendah agar sayuran tetap segar, cara ini banyak dilakukan di supermarket.

i.        Pemasaran Hasil
Konsumen selalu menghendaki sayuran dalam keadaan segar. Oleh karena itu, disamping pengawetan hasil sayuran juga diperlakukan pemasaran hasil yang lancar. Pada dasarnya  pasar hortikultura, khususnya sayuran, dikenal ada beberapa macam seperti
1.       Pasar lokal/ pasar petani
Penjualan sayuran dilakukan oleh petani dikebun tempat bercocok tanam.
2.       Pasar pengumpul/ pasar pemborong
Penjualan dilakukan oleh petani/ pemborong di tempat pengumpulan hasil kepada tengkulak.
3.       Pasar pusat atau terminal/ whole sale market
Transaksi di pasar pusat dilakukan di kota-kota besar seperti, Jakarta, bandung, Surabaya, dll. Umumnya sayuran yang dijual dalam jumlah besar.
4.       Pasar pengecer/ retail market
Penjualan sayuran oleh pengecer dengan meneruskan tawaran langsung kepada konsumen.

Melihat jenis pasar yang ada dapat diketahui bahwa rantai pemasaran hasil hortikultura ini sangat panjang sehingga dapat merugikan petani. Untuk menaikan keuntungan, perlu usaha memperpendek rantai pemasaran, memperlancar pengangkutan, memperkecil bagian-bagian yang hilang (waste), dan menjaga stabilitas harga. Stabilisasi harga hortikultura, terutama sayuran, merupakan kunci utama dalam mengurangi/ menghindari kerugian petani akibat fluktuasi harga yang tajam. Harga yang tidak stabil atau selalu berfluktuasi dapat disebabkan oleh permintaan pasar yang tidak terkendali (tidak teratur dan tidak kontinu) dan pengadaan sayuran terbatas pada daerah sempit.

j.       Analisis Usaha
Umumnya petani tidak pernah menghitung untung rugi usahanya. Akan tetapi, dalam agribisnis petani harus berpikir mencari laba untuk dapat mengembangkan usahanya. Ada tiga komponen yang mendasari analisis usaha tani sayuran, yakni biaya produksi, pendapatan, dan keuntungan.
Biaya produksi sayuran merupakan jumlah semua biaya untuk menghasilkan sayuran sampai panen. Biaya ini terdiri dari sewa tanah (tanahnya hasil sewa), pengolahan lahan, pembelian bibit, penyediaan sarana produksi, perawatan tanaman, pemanenan, dan bunga modal. Biaya bunga modal dihitung apabila modal diperoleh dari pinjaman bank. Biaya sarana produksi meliputi pupuk, pestisida dan ajir/ turus. Biaya ini dapat disesuaikan dengan waktu dan kondisi daerah setempat.
Pendapatan di definisikan sebagai hasil yang diperoleh dari usaha tani selama periode tanam biasanya 4 bulan. Pendapatan dapat bertambah jika sayuran di sortir / grading karena harganya lebih tinggi. Walaupun diperlukan biaya produksi tambahan. Selisih antara pendapatan dan biaya produksi merupakan keuntungan atau kerugian. Adapun kelayakan usaha dinilai dengan analisis keuangan (analisis finansial). Analisis tersebut mencakup titik impas atau break event point (BEP), efisiensi penggunaan atau return of investment (ROI) dan revenue cost ratio (R/C rasio), cara menghitung BEP, ROI, dan R/C rasio adalah sebagai berikut.

 BEP Harga       =      Total Biaya Produksi

                                    Total Produksi

BEP Produksi   =      Total Biaya Produksi
                                  Harga Jual Produk

ROI                   =      Keuntungan
                                  Total Biaya

R/C                   =      Pendapatan
                                  Total Biaya
            Usaha bertanam sayuran dikatakan tercapai titik impasnya bila harga jual sayuran sesuai dengan BEP harga atau produksi sayuran sesuai dengan BEP produksi. Suatu usaha dapat dikatakan layak apabila nilai revenue cost ratio (R/C rasio) lebih dari satu. Tiap penambahan biaya Rp 1,00 maka akan memperoleh penerimaaan senilai R/C.

Semoga Artikel ini Bermanfaat ya.......

6 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. ijin promo yah min
    E D E N P O K E R . B E T mau memberikan info sedikit nih , di edenpoker ingin memberikan BONUS NEWMEMBER sebesar 10.000 ribu
    yuk langsung saja kunjungi Customer Service kami dan segera daftar kan diri anda !!!

    BalasHapus
  3. Agen Sbobet
    Agen Resmi Sbobet
    Sabung Ayam
    Casino Online
    Berita Bola
    Berita Viral
    Brita Tranding

    Berikut HOT PROMO Yang Ada Di Bola206, antara lain :

    Bonus CASHBACK 5% untuk permainan SPORTBOOK
    Bonus ROLLINGAN 1% untuk permainan CASINO
    Bonus CASHBACK 5% untuk permainan SABUNG AYAM
    Bonus Referral 2.5% untuk permainan SPORTBOOK
    Bonus Referral 2,5% untuk permainan SABUNG AYAM

    SITUS BETTING ONLINE YANG AMAN DAN TERPERCAYA
    WWW,INDO206,NET

    DENGAN 1 USER ID ANDA DAPAT BERMAIN DI SEMUA GAME KAMI
    SPORTBOOK/LIVECASINO/SABUNGAYAM

    Minimal DP & WD 50RB
    Proses DP & WD HANYA 2 MENIT

    AGEN BETTING ONLINE YANG SUDAH
    PASTI DAN JELAS TERPERCAYA.
    WWW,INDO206,NET


    ( Via Live Chat ) Respon Cepat
    Costumer Service 24 Jam Online

    Line ID : agenbola206
    IG : @bola206hq
    FB : Bola206_Official
    WA : +6281363191417


    Ditunggu Kehadirannya Di Bola206 :)

    BalasHapus