Berdasarkan
jenis bahan pembuatannya jenis-jenis
pupuk digolongkan menjadi dua macam, yaitu pupuk organik dan pupuk
anorganik.
A.
Pupuk Organik
Pupuk organik adalah
pupuk yang berasal dari pelapukan bahan-bahan organik berupa sisa-sisa tanaman,
fosil manusia, dan hewan, kotoran hewan, dan batu-batuan organik yang terbentuk
dari tumpukan kotoran hewan selama ratusan tahun. Pupuk organik juga dapat
berasal dari limbah industri, seperti limbah rumah potong hewan, limbah industri
minyak atsiri, ataupun air limbah industri yang telah diolah, sehingga tidak
lagi mengandung bahan beracun.
Sebagi hasil
pelapukan sisa-sisa mahluk hidup, pupuk organik termasuk pupuk yang lengkap. Artinya, didakam pupuk tersebut
terkandung unsur makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman. Sayngnya, kadar
unsur-unsur tesebut aplikasinya ke tanaman harus dilakukan dalam jumlah banyak.
Namun, unsur-unsur dalam pupuk organik ini baru bisa di manfaatkan tanaman
setelah melalui proses dekomposisi dalam tanah. Karena itu, pupuk organik dapat
diaplikasikan sebagai pupuk dasar.
Meskipun unsur-unsur
haranya tergolong sedikit, pupuk organik lebih ramah lingkungan disbanding pupuk
lainnya. Berikut ini beberapa keunggulan pupuk organik.
1.
Memperbaiki dan menjaga struktur tanah tetap
gembur, sehingga pertumbuhan akar tanaman menjadi lebih baik.
2.
Meningkatkan daya serap dan daya pegang tanah
terhadap air, sehingga ketersediaan air yang dibutuhkan tanaman memadai.
3.
Menaikan kondisi kehidupan didalam tanah seperti
mikroorganisme karena bahan organic merupakan makanan utamanya. Selain itu
cacing dan semut mebantu menjaga kegemburan tanah, sementara jasad renik dalam
tanah amat berperan dalam mengubah pupuk organic menjadi senyawa yang dapat
diserap oleh tanaman.
4.
Mengurangi tersekatnya fosfat dan meningkatkan
ketersediaan unsur-unsur hara yang bermanfaat. Bahan organik mengandung asam
humus yang membantu membebaskan unsur-unsur yang tersekat, sehingga mudah
diserap tanaman.
Jenis-jenis pupuk organik yang
sudah dikenal dn sering digunakan diantaranya, pupuk kandang, pupuk kompos,
pupuk humus, pupuk hijau, dan pupuk
guano (kotoran kelelawar).
B.
Pupuk Anorganik
Pupuk anorganik adalah pupuk
yang bahan dasarnya tidak tebuat dari bahan-bahan organik atau sisa mahluk
hidup. Pupuk anorganik dikenal pula sebagai pupuk kimia. Pasalnya, pupuk ini
berasal dari bahan mineral atau senyawa kimia yang telah diubah meleui proses
produksi sehingga membentuk senyawa kimia yang dapat diserap oleh tanaman,
pupuk ini dapat langsung diambil dari alam seperti (batuan fosfat) atau
dibentuk di pabrik seperti (urea).
Pupuk anorganik mengandung
beberapa keutamaan seperti kadar unsur hara yang tinggi, daya
higroskopisitasnya atau kemampuan menyerap dan melepaskan air serta mudah larut
dalam air, sehingga gampang diserap tanaman. Umumnya, kadar keasaman pupuk ini
juga tinggi. Dengan sifat-sifat tersebut, pupuk anorganik memiliki beberapa
keistimewaan diantaranya, sedikit pemakainnya, praktis dan hemat dalam
pengangkutan, komposisi unsur haranya pasti, efek kerjanya cepat, serta mudah
dijumpai di pasaran.
Dibalik keunggulannya, pupuk ini
juga memiliki kekurangan. Pasalnya, tidak semua pupuk anorganik mengandung
unsur hara lengkap, sehingga perlu ditambah pupuk pelengkap mikro disela-sela
pemberian pupuk anorganik. Pemakaian pupuk anorganik secara berlebihan dan terus menerus juga dapat
merusak tanah karena membuat tanah menjadi keras, tidak gembur, dan cepat menjadi
asam untuk mengatasinya, pemberian pupuk kandang atau kompos mutlak diberikan
secara berkala. Jika dilihat berdasarkan kandungan unsur haranya pupuk organic yang
sering ditemukan di pasaran terbagi atas dua golongan yaitu pupuk tunggal dan pupuk majemuk.
1.
Pupuk tunggal
Dikatakan pupuk
tunggal karena hanya mengandung satu unsur hara primer, yakni N, P, atau K.
sementara itu unsur lain yang terkandung didalamnya hanya berperan sebagai
pengikat atau juga sebagai katalisator. Pupuk tunggal paling dikenal dan paling
banyak dipakai karena harganya relative murah dibandingkan pupuk anorganik
lain.
2.
Pupuk majemuk
Pupuk majemuk
adalah pupuk yang mengandung dua atau tiga unsur hara primer. Jika mengandung
unsur hara makro primer (N,P, dan K), unsur hara makro sekunder (Mg, Ca, dan S)
dan dilengkapi unsur hara mikro, pupuk tersebut dikategorikan sebagai pupuk
majemuk lengkap. Sementara jika kandungannya hanya didominasi oleh unsur-unsur
hara mikro pupuk tersebut disebut pupuk mikro.
Berikut penjelasan
jenis pupuk, semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua… amin………..
0 komentar:
Posting Komentar