Rabu, 03 Desember 2014


     

          Berdasarkan jenis bahan pembuatannya jenis-jenis pupuk digolongkan menjadi dua macam, yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik

    A.     Pupuk Organik

Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari pelapukan bahan-bahan organik berupa sisa-sisa tanaman, fosil manusia, dan hewan, kotoran hewan, dan batu-batuan organik yang terbentuk dari tumpukan kotoran hewan selama ratusan tahun. Pupuk organik juga dapat berasal dari limbah industri, seperti limbah rumah potong hewan, limbah industri minyak atsiri, ataupun air limbah industri yang telah diolah, sehingga tidak lagi mengandung bahan beracun.

Sebagi hasil pelapukan sisa-sisa mahluk hidup, pupuk organik termasuk pupuk yang  lengkap. Artinya, didakam pupuk tersebut terkandung unsur makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman. Sayngnya, kadar unsur-unsur tesebut aplikasinya ke tanaman harus dilakukan dalam jumlah banyak. Namun, unsur-unsur dalam pupuk organik ini baru bisa di manfaatkan tanaman setelah melalui proses dekomposisi dalam tanah. Karena itu, pupuk organik dapat diaplikasikan sebagai pupuk dasar.

Meskipun unsur-unsur haranya tergolong sedikit, pupuk organik lebih ramah lingkungan disbanding pupuk lainnya. Berikut ini beberapa keunggulan pupuk organik.
1.        Memperbaiki dan menjaga struktur tanah tetap gembur, sehingga pertumbuhan akar tanaman menjadi lebih baik.
2.        Meningkatkan daya serap dan daya pegang tanah terhadap air, sehingga ketersediaan air yang dibutuhkan tanaman memadai.
3.        Menaikan kondisi kehidupan didalam tanah seperti mikroorganisme karena bahan organic merupakan makanan utamanya. Selain itu cacing dan semut mebantu menjaga kegemburan tanah, sementara jasad renik dalam tanah amat berperan dalam mengubah pupuk organic menjadi senyawa yang dapat diserap oleh tanaman.
4.        Mengurangi tersekatnya fosfat dan meningkatkan ketersediaan unsur-unsur hara yang bermanfaat. Bahan organik mengandung asam humus yang membantu membebaskan unsur-unsur yang tersekat, sehingga mudah diserap tanaman.

Jenis-jenis pupuk organik yang sudah dikenal dn sering digunakan diantaranya, pupuk kandang, pupuk kompos, pupuk humus, pupuk hijau, dan pupuk guano (kotoran kelelawar).

    B.     Pupuk Anorganik

Pupuk anorganik adalah pupuk yang bahan dasarnya tidak tebuat dari bahan-bahan organik atau sisa mahluk hidup. Pupuk anorganik dikenal pula sebagai pupuk kimia. Pasalnya, pupuk ini berasal dari bahan mineral atau senyawa kimia yang telah diubah meleui proses produksi sehingga membentuk senyawa kimia yang dapat diserap oleh tanaman, pupuk ini dapat langsung diambil dari alam seperti (batuan fosfat) atau dibentuk di pabrik seperti (urea).

Pupuk anorganik mengandung beberapa keutamaan seperti kadar unsur hara yang tinggi, daya higroskopisitasnya atau kemampuan menyerap dan melepaskan air serta mudah larut dalam air, sehingga gampang diserap tanaman. Umumnya, kadar keasaman pupuk ini juga tinggi. Dengan sifat-sifat tersebut, pupuk anorganik memiliki beberapa keistimewaan diantaranya, sedikit pemakainnya, praktis dan hemat dalam pengangkutan, komposisi unsur haranya pasti, efek kerjanya cepat, serta mudah dijumpai di pasaran.

Dibalik keunggulannya, pupuk ini juga memiliki kekurangan. Pasalnya, tidak semua pupuk anorganik mengandung unsur hara lengkap, sehingga perlu ditambah pupuk pelengkap mikro disela-sela pemberian pupuk anorganik. Pemakaian pupuk anorganik  secara berlebihan dan terus menerus juga dapat merusak tanah karena membuat tanah menjadi keras, tidak gembur, dan cepat menjadi asam untuk mengatasinya, pemberian pupuk kandang atau kompos mutlak diberikan secara berkala. Jika dilihat berdasarkan kandungan unsur haranya pupuk organic yang sering ditemukan di pasaran terbagi atas dua golongan yaitu pupuk tunggal dan pupuk majemuk.  

1.        Pupuk tunggal
Dikatakan pupuk tunggal karena hanya mengandung satu unsur hara primer, yakni N, P, atau K. sementara itu unsur lain yang terkandung didalamnya hanya berperan sebagai pengikat atau juga sebagai katalisator. Pupuk tunggal paling dikenal dan paling banyak dipakai karena harganya relative murah dibandingkan pupuk anorganik lain.

2.        Pupuk majemuk
Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung dua atau tiga unsur hara primer. Jika mengandung unsur hara makro primer (N,P, dan K), unsur hara makro sekunder (Mg, Ca, dan S) dan dilengkapi unsur hara mikro, pupuk tersebut dikategorikan sebagai pupuk majemuk lengkap. Sementara jika kandungannya hanya didominasi oleh unsur-unsur hara mikro pupuk tersebut disebut pupuk mikro.

               Berikut penjelasan jenis pupuk, semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua… amin………..

0 komentar:

Posting Komentar