Senin, 08 Desember 2014




             Budidaya tanaman tomat (Lycopersicum esculentum) dapat tumbuh baik didataran rendah maupun dataran tinggi (pegunungan), jenis tomat sayur atau jenis tomat yang berukuran kecil lebih baik ditanam di dataran rendah, sementara tomat apel atau tomat yang berukuran besar lebih baik ditanam di dataran tinggi. 

               Tanaman tomat sangat peka terhadap tanah yang sedikit kekurangan zat-zat hara, terutama unsur nitrogen, oleh karena itu penanaman tomat harus pada tanah gembur, sedikit mengandung pasir, dan banyak mengandung bahan organic (subur). Tanah liat yang sedikit mengandung pasir dengan derajat keasaman tanah (pH) antara 5-6 sangat disukai tanaman ini. Sementara itu tanaman tomat sangat tidak tahan terhadap hujan, oleh karena itu waktu tanam terbaik ialah dua bulan sebelum musim penghujan hingga akhir musim hujan. Waktu tanam pun dapat dilakukan pada awal musim hujan, akan tetapi tanaman sering mengalami kegagalan karena banyak terjadi serangan penyakit daun dan buahnya banyak yang pecah sehingga mutunya menurun.

Cara Tanam Tomat

               Tomat dikembangbiakan dengan biji. Sebelum ditanam tomat sebaiknya di semai terlebih dahulu, fungsinya untuk menyeragamkan tanaman supaya tanaman tingginya seragam dan mempermudah tanam tomat untuk tumbuh, selanjutnya lahan persemaian tomat tersebut dibuatkan atap yang menghadap ke timur dan miring ke barat setinggi satu meter. Atap ini berguna untuk menjaga kelembapan, memperoleh suhu tetap, dan mengatur banyaknya sinar matahari yang masuk. Biji tomat akan tumbuh setelah 5-7 hari disemaikan, setelah tanaman berumur dua-tiga minggu dengan kira-kira berdaun empat helai, bibit siap di tanam di lahan.

               Lahan yang akan ditanami sudah diberikan pupuk dasar yaitu berupa pupuk kandang sebanyak 20 ton/ha atau 0,5kg/lubang tanam, dan sudah dibentuk bedengan dengan lebar 140-160cm dengan jarak tanam 50x70 cm sehingga tiap bedengan terdiri dari dua baris lubang. Harus diingat pula pemupukan dasar sebaiknya dilakukan satu-dua minggu sebelum tanam, fungsinya supaya pupuk tersebut sudah terurai oleh mikroorganisme sehingga unsur hara yang ada didalam tanah dapat cepat terserap oleh tanaman. Tidak lupa juga dibuatkan saluran pembuangan air (parit) antar bedengan dengan lebar 20 cm, parit ini sangat penting untuk darinase dan mencegah serangan penyakit layu.

Pemeliharaan Tomat

               Tanaman tomat perlu pemeliharaan khusus (intensif), terutama dalam pengendalian serangan hama dan penyakit. Walaupun demikian, banyak orang menanam tomat secara komersial karena memberikan keuntungan yang layak. Adapun cara memelihara tomat ialah dengan membersihkan rumput atau gulma, mengatur ketersediaan air, memasang ajir dari bamboo, memberantas hama dan penyakit yang menyerang.

               Untuk pemberantasan hama dan penyakit sebaiknya terlebih dahulu mengenali jenis hama dan penyakitnya.Menurut seorang peniliti tanaman hortikultura jenis hama tomat yang sering ditemukan ialah ulat penggerek buah (Heliothis sp) dan ulat tanah (Agrotis sp) ulat tanah ini dapat mematahkan tanaman muda. Hama lainnya yang sering menyerang tanaman tomat ialah cacing. Cacing yang berbahaya ialah nematoda bintil akar (meloidogyne sp) nematoda ini hanya timbul pada tanah yang agak asam pH-nya 4-5. Hama ini menyebabkan akar-akar tomat berbintil, tanaman lemah dan produksi menurun. Sedangkan penyakit yang berbahaya bagi tomat adalah cendawan, bakteri dan virus. Penyakit yang disebabkan oleh cendawan adalah penyakit damping off, busuk daun, dan layu. 

Cendawan Rhizoctonia sp dan Pythium sp dapat menimbulkan penyakit damping off. Penyakit ini biasnya menyerang pada waktu persemaian. Cendawan Phytopthora infestans dapat menyebabkan penyakit busuk daun atau penyakit cacar. Daun dan buah dari tanaman yang terserang penyakit ini bernoda hitam seperti cacar, tidak teratur, dan akhirnya menjadi kering atau busuk. Adapun jenis cendawan Fusarium oxysporum dapat menyebabkan penyakit layu atau lanas. Serangan penyakit ini terjadi pada akar sehingga sulit diberantas, selain itu penyakit dapat menyebar melalui tanah, air, dan bibit. Penyakit layu ini pun dapat disebabkan bakteri Pseudomonas solanacearum

Jenis penyakit lain yang menyerah tanaman tomat dapat pula disebabkan oleh virus. Jenis virus ini berupa virus keriting dan Tobacco Mosaik Virus( TMV). Atau blorok yang sampai kini belum dapat diberantas. Penyakit ini disebabkan oleh serangga vector berupa kutu daun (Myzus persiae).

Jenis penyakit yang disebutkan di atas bersifat cepat menjalar/menyebar. Timbul penyakit damping off dan penyakit layu terjadi akibat penggunaan pupuk kandang yang belum mantang. Penyebaran penyakit dapat dicegah dengan cara tanaman yang terserang penyakit segera dicabut, pencegahan lainnya adalah rotasi tanaman, kebersihan terjaga dan digunakan varietas tahan penyakit. 

Pemanenen

               Buah pertama sudah bisa dipungut setelah tanaman berumur  dua bulan. Bila buah dipungut terlambat, yaitu terlalu masak atau tua maka banyak buah yang jatuh dan cepat rusak selama dalam pengakutan. Tamanan yang unggul dan sehat dapat menghasilkan 20-25 ton/ha. 

Kegunaan buah tomat baik dikonsumsi oleh penderita penyakit wasir. Jus tomat dapat diberikan pada anak-anak, bayi, dan orang-orang baru senbuh dari penyakit. Namun tomat tidak dianjurkan bagi orang yang sering menderita sakit perut. Selain itu air tomat dapat melicinkan kulit terutama untuk muka sehingga baik untuk perawatan kecantikan. Buah tomat pun dapat digunakan untuk bumbu sayuran, saus tomat dan dodol. Selain dapat dimakan mentah tomat juga dapat digunakan sebagai lalap dalam nasi goreng.

Berikut penjelasan tentang budidaya tanaman tomat, semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. amiiiiinnn......

2 komentar:

  1. hallo! selamat pagi numpang promo yahh minn
    mau kasih info sedikit nihh , di EDENPOKER lagi memberikan bonus
    10.000 Ribu GRATISS LHOO dan kami juga memberikan bonus next depo 5 % juga lhoo
    ayoo buruaan gabung bersama kami di E D E N P O K E R . C O

    BalasHapus