Budidaya tanaman tomat (Lycopersicum esculentum) dapat tumbuh baik didataran
rendah maupun dataran tinggi (pegunungan), jenis tomat sayur atau jenis tomat
yang berukuran kecil lebih baik ditanam di dataran rendah, sementara tomat apel
atau tomat yang berukuran besar lebih baik ditanam di dataran tinggi.
Tanaman tomat sangat peka terhadap
tanah yang sedikit kekurangan zat-zat hara, terutama unsur nitrogen, oleh
karena itu penanaman tomat harus pada tanah gembur, sedikit mengandung pasir,
dan banyak mengandung bahan organic (subur). Tanah liat yang sedikit mengandung
pasir dengan derajat keasaman tanah (pH) antara 5-6 sangat disukai tanaman ini.
Sementara itu tanaman tomat sangat tidak tahan terhadap hujan, oleh karena itu
waktu tanam terbaik ialah dua bulan sebelum musim penghujan hingga akhir musim
hujan. Waktu tanam pun dapat dilakukan pada awal musim hujan, akan tetapi
tanaman sering mengalami kegagalan karena banyak terjadi serangan penyakit daun
dan buahnya banyak yang pecah sehingga mutunya menurun.
Cara Tanam Tomat
Tomat dikembangbiakan
dengan biji. Sebelum ditanam tomat sebaiknya di semai terlebih dahulu,
fungsinya untuk menyeragamkan tanaman supaya tanaman tingginya seragam dan
mempermudah tanam tomat untuk tumbuh, selanjutnya lahan persemaian tomat
tersebut dibuatkan atap yang menghadap ke timur dan miring ke barat setinggi
satu meter. Atap ini berguna untuk menjaga kelembapan, memperoleh suhu tetap,
dan mengatur banyaknya sinar matahari yang masuk. Biji tomat akan tumbuh
setelah 5-7 hari disemaikan, setelah tanaman berumur dua-tiga minggu dengan
kira-kira berdaun empat helai, bibit siap di tanam di lahan.
Lahan yang
akan ditanami sudah diberikan pupuk dasar yaitu berupa pupuk kandang sebanyak
20 ton/ha atau 0,5kg/lubang tanam, dan sudah dibentuk bedengan dengan lebar
140-160cm dengan jarak tanam 50x70 cm sehingga tiap bedengan terdiri dari dua
baris lubang. Harus diingat pula pemupukan dasar sebaiknya dilakukan satu-dua
minggu sebelum tanam, fungsinya supaya pupuk tersebut sudah terurai oleh
mikroorganisme sehingga unsur hara yang ada didalam tanah dapat cepat terserap
oleh tanaman. Tidak lupa juga dibuatkan saluran pembuangan air (parit) antar
bedengan dengan lebar 20 cm, parit ini sangat penting untuk darinase dan
mencegah serangan penyakit layu.
Pemeliharaan Tomat
Tanaman
tomat perlu pemeliharaan khusus (intensif), terutama dalam pengendalian
serangan hama dan penyakit. Walaupun demikian, banyak orang menanam tomat
secara komersial karena memberikan keuntungan yang layak. Adapun cara
memelihara tomat ialah dengan membersihkan rumput atau gulma, mengatur
ketersediaan air, memasang ajir dari bamboo, memberantas hama dan penyakit yang
menyerang.
Untuk pemberantasan
hama dan penyakit sebaiknya terlebih dahulu mengenali jenis hama dan
penyakitnya.Menurut seorang peniliti tanaman hortikultura jenis hama tomat yang
sering ditemukan ialah ulat penggerek buah (Heliothis
sp) dan ulat tanah (Agrotis sp) ulat
tanah ini dapat mematahkan tanaman muda. Hama lainnya yang sering menyerang
tanaman tomat ialah cacing. Cacing yang berbahaya ialah nematoda bintil akar (meloidogyne sp) nematoda ini hanya timbul
pada tanah yang agak asam pH-nya 4-5. Hama ini menyebabkan akar-akar tomat
berbintil, tanaman lemah dan produksi menurun. Sedangkan penyakit yang berbahaya
bagi tomat adalah cendawan, bakteri dan virus. Penyakit yang disebabkan oleh
cendawan adalah penyakit damping off,
busuk daun, dan layu.
Cendawan Rhizoctonia sp dan Pythium
sp dapat menimbulkan penyakit damping off.
Penyakit ini biasnya menyerang pada waktu persemaian. Cendawan Phytopthora infestans dapat menyebabkan
penyakit busuk daun atau penyakit cacar. Daun dan buah dari tanaman yang
terserang penyakit ini bernoda hitam seperti cacar, tidak teratur, dan akhirnya
menjadi kering atau busuk. Adapun jenis cendawan Fusarium oxysporum dapat menyebabkan penyakit layu atau lanas. Serangan
penyakit ini terjadi pada akar sehingga sulit diberantas, selain itu penyakit
dapat menyebar melalui tanah, air, dan bibit. Penyakit layu ini pun dapat
disebabkan bakteri Pseudomonas
solanacearum.
Jenis penyakit lain yang menyerah
tanaman tomat dapat pula disebabkan oleh virus. Jenis virus ini berupa virus keriting
dan Tobacco Mosaik Virus( TMV). Atau blorok
yang sampai kini belum dapat diberantas. Penyakit ini disebabkan oleh serangga vector
berupa kutu daun (Myzus persiae).
Jenis penyakit yang disebutkan di
atas bersifat cepat menjalar/menyebar. Timbul penyakit damping off dan penyakit layu terjadi akibat penggunaan pupuk
kandang yang belum mantang. Penyebaran penyakit dapat dicegah dengan cara
tanaman yang terserang penyakit segera dicabut, pencegahan lainnya adalah
rotasi tanaman, kebersihan terjaga dan digunakan varietas tahan penyakit.
Pemanenen
Buah pertama sudah bisa
dipungut setelah tanaman berumur dua
bulan. Bila buah dipungut terlambat, yaitu terlalu masak atau tua maka banyak
buah yang jatuh dan cepat rusak selama dalam pengakutan. Tamanan yang unggul
dan sehat dapat menghasilkan 20-25 ton/ha.
Kegunaan buah tomat baik
dikonsumsi oleh penderita penyakit wasir. Jus tomat dapat diberikan pada
anak-anak, bayi, dan orang-orang baru senbuh dari penyakit. Namun tomat tidak
dianjurkan bagi orang yang sering menderita sakit perut. Selain itu air tomat
dapat melicinkan kulit terutama untuk muka sehingga baik untuk perawatan
kecantikan. Buah tomat pun dapat digunakan untuk bumbu sayuran, saus tomat dan
dodol. Selain dapat dimakan mentah tomat juga dapat digunakan sebagai lalap
dalam nasi goreng.
Berikut penjelasan tentang budidaya tanaman tomat, semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. amiiiiinnn......