Jumat, 05 Desember 2014




         PUPUK AKAR- Semua jenis pupuk, baik organik mapun anorganik, padat maupun cair, dapat diaplikasikan lewat akar. Maklum saja, dengan fungsinya sebagai penyerap unsur hara bagi tanaman, akar menjadi pintu gerbang utama bagi unsur hara untuk masuk ke jaringan tanaman. Namun, karena unsur hara hanya dapat diserap akar tanaman dalam bentuk ion, maka sebagian besar pupuk yang diberikan tidak dapat digunakan secara langsung oleh tanaman. Karena itu pupuk harus diuraikan dulu menjadi ion-ion yang bermanfaat. Namun ada juga jenis pupuk yang sulit melepaskan ion-ion bermanfaatnya untuk diserap tanaman. Fosfat termasuk unsur yang sulit melepaskan ion positifnya.

               Kelemahan lain yang dimiliki pupuk akar adalah unsur haranya mudah hilang, baik itu akibat penguapan, tercuci oleh air hujan, terbawa oleh mahluk lain, maupun diserap tanaman lain yang tidak diinginkan. Karena itu, pupuk harus diberikan dalam jumlah banyak agar ketersediaannya cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Berdasarkan tehnik aplikasinya ada beberapa macam cara yang  dilakukan, diantaranya :

a.      Tebar Di Permukaan Tanah

Pemupukan dengan cara di tebarkan langsung ke permukaan tanah bisa diterapkan pada tanaman yang jarak tanamnya rapat, bisa juga pemupukan dilakukan pada tanaman yang sudah tumbuh (slide dress) atau langsung ditebarkan ke tanaman (top dress). Biasanya, pemupukan dilakukan pada tanaman muda.

Kelemahan dari cara ini adalah pemupukannya akan lebih boros. Selain itu, pupuk juga sulit mencapai daerah perakaran tanaman karena hanya bisa mencapai permukaan tanah.

b.      Dibenamkan ke Dalam Tanah

Pemupukan dengan cara ini lebih efektif dan lebih efisien, karena dapat menghindari kehilangan hara akibat tercuci atau menguap. Terutama untuk pupuk yang daya hidroskopisnya tinggi seperti urea. Ada beberapa cara aplikasi pupuk yang dibenamkan ke dalam tanah, diantaranya :

1.      Pemupukan di lubang tanam
2.      Diberikan saat pengolahan tanah
3.      Ditempatkan diantara lajur atau baris tanaman
4.      Dipupuk melingkari tanaman
5.      Ditanam di dekat perakaran
6.      Ditugal atau dibenamkan dalam lubang dekat perakaran

c.      Dikocor Dekat Batang Tanaman

Cara ini dilakukan dengan melarutkan pupuk kedalam air penyiraman. Pupuk yang dipakai bisa pupuk kandang , pupuk kimia, atau pupuk organik cair. Dosis larutan disesuaikan dengan label yang tertera dalam kemasan, jika menggunakan pupuk kandang larutan pupuk harus dibuat paling cepat satu minggu sebelum pemupukan. Caranya yaitu masukan 25kg pupuk kandang kedalam karung lalu direndam kedalam bak atau drum berisi sekitar 200 liter air dengan cara digantung, biarkan pupuk terendam beberapa hari. Setiap hari karung yang berisi pupuk tersebut digoyang-goyang agar zat hara yang terlarut bisa merata. Sehari sebelum pupuk dikocorkan tambahkan NPK dengan dosis 1-2kg per 200 liter air.

Selanjutnya larutan pupuk tersebut dikocorkan ke bagian perakaran tanaman, karena dosis pemupukan dengan cara ini tergolong rendah, maka frekuensi pemupukan bisa dilakukan sesering mungkin, paling tidak 10-14 hari sekali.

berikut penjelasan tentang pupuk akar, semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua... ammiiiin........

3 komentar: