Jumat, 28 November 2014



          


           Kesuburan tanah dan jenis-jenis unsur hara adalah hal terpenting dalam ilmu petanian karena media tanam yang sering digunakan petani kita adalah tanah, sementara jenis-jenis unsur hara menentukan dalam perkembangan dan pertumbuhan tanaman. oleh karena itu kedua hal tersebut sangat penting dalam ilmu pertanian.
 
           Tanah memiliki tingkat kesuburan yang berbeda-beda tergantung faktor pendukung yang ada di dalam tanah tersebut, faktor apa saja yang mempengaruhi kesuburan tanah??? Diantaranya yaitu bahan induk (tekstur tanah), iklim, organisme, ketinggian tempat, dan ketersediaan air. Hal tersebut sangat memberikan pengaruh terhadap subur atau tidaknya tanah tersebut untuk berocok tanam.

            Tanah yang subur adalah tanah yang mampu menyediakan unsur-unsur hara yang lengkap. Pasalnya, tanah bukan hanya sekedar tempat berdirinya tanaman tetapi lebih merupakan sarana penyedia nutrisi ysng dibutuhkan tanaman. Jika kekurangan unsur hara, tanah tesebut dikatakan tidak subur, begitu pula tanaman diatasnya akan sulit tumbuh dengan baik. Pada dasarnya, kesuburan tanaman dipengaruhi banyak factor, salah satunya adalah kondisi tanah yang menjadi tempat tumbuhnya tanaman.

Paling tidak ada 16 unsur yang dibutuhkan tanaman, diantaranya adalah karbon (C), Hidrogen (H), oksigen (O), Nitrigen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), Magnesium (Mg), sulfur (S), klor (Cl), boron (B), tembaga (Cu), mangan (Mn), besi (Fe), seng (Zn), dan molibdenum (Mo). Beberapa unsur hara tersebut diperoleh tanaman dari tiga sumber yaitu udara, air, dan tanah. 

Dari ke-16 unsur tersebut ada 9 unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak diantaranya karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), Nitrigen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), Magnesium (Mg), sulfur (S). kesembilan unsur hara tersebut lebih dikenl sebagai unsur hara makro. Bahkan C, H, O, N, P, K disebut unsur hara pokok, karena mutlak dibutuhkan makanan untuk tumbuh, sementara Ca, Mg, S dikenal dengan unsur hara sekunder atau penunjang. Dan untuk unsur hara sisanya seperti Cl, B, Cu, Mn, Fe, Zn, Mo, dikenal sebagai unsur hara mikro.

Mengatasi tanah tidak subur

Tanah dikatakan tidak subur apabila unsur-unsur penunjang yang dibutuhkan tanaman tidak ada atau tidak lengkap didalamnya. Penyebanya antara lain karena proses alam atau kelalaian manusia. Misalnya akibat erosi, penguapan, atau karena dieksploitasi secara sengaja untuk tujuan tertentu. Bahkan didaerah tertentu keberadaan beberapa unsur hara dan senyawa didalam tanah sudah habis, untuk menghadirkan kembali unsur hara dalam jumlah cukup, perlu dilakukn pemupukan.

Pemupukan merupakan satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk memenuhi ketersediaan unsur hara didalam tanah yang dibutuhkan oleh tanaman. Dengan adanya pemupukan tanaman dapat tumbuh optimal dan berproduksi maksimal. 

Namun sekedar melakukan pemupukan tidaklah cukup, tidak sedikit orang yang kecewa karena tanamannya tetap kurus meski sudah dijejali berbagai macam pupuk. Adapula tanaman yang subur tak kunjung berbuah. Kalupun siap berbuah, buahnya tidak bertahan sampai siap panen. Bahkan tak jarang ada tanaman yang mati setelah dipupuk, intinya pemupukan akan sia-sia jika tidak melalui prosedur yang benar.

Pemupukan memang tidak selamanya memberikan jaminan kesuburan bagi tanaman. Pasalnya, pemupukan yang keliru justru membawa petaka bagi tanaman. Karena itu sebelum melakukan pemupukan, pemahaman tentang pupuk dan pemupukan sangat penting untuk diketahui, baik itu jenis, dosis, aplikasi, hingga waktu pemupukan yang tepat. Prinsipnya, pemupikan harus dilakukan secara tepat agar dapat memberikan produktivitas dan pertumbuhan maksimal bagi tanaman. 

Berikut manfaat unsur hara beserta gejala tanaman yang kekurangan unsur hara :


JENIS UNSUR HARA
MANFAAT
GEJALA KEKURANGAN UNSUR HARA
       1.     Nitrogen (N)
Memacu pertumbuhan tanaman secara umum terutama pada fase vegetatif, berperan dalam pembentukan klorofil, asam amino, lemak, enzim, dan persenyawaan lain.
Pertumbuhan tanaman lambat. Mula-mula daun menguning dan mongering lalu rontok. Daun yang menguning diawali dari daun bagian bawah lalu disusul daun bagian atas.
       2.     Fosfor (P)
Membantu pembentukan protein dan mineral yang sangat penting bagi tanaman. Bertugas mengedarkan energy keseluruh bagian tanaman. Merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar. Mempercepat pembungaan dan pembuahan tanaman serta mempercepat pemasakan biji dan buah.
Daun bawah berubah warna menjadi tua atau tampak mengilau merah keunguan kemudin menjadi kuning dan rontok. Tepi daun, cabang, dan batang berwarna merah ungu kemudian menjadi kuning. Jika sudah terlanjur berbuah ukurannya kecil, jelek, dan cepat matang.
       3.     Kalium (K)
Mebantu pembentukan protein, karbohidrat dan gula. Membantu pengangkutan gula dari daun ke buah, memperkuat jaringan tanaman serta meningkatkan daya tahan terhadap penyakit.
Daun mengerut atau keriting, timbuk bercaj-bercak merah lalu kering dan mati. Perkembangan akar lambat, buah tumbuh tidak sempurna dan tidak tahan lama.
       4.     Kalsium (Ca)
Mengaktifkan pembentukan bulu-bulu akar dan biji serta menguatkan batang, membantu keberhasilan penyerbukan, membantu pemecahan sel, mengaktifkan beberapa enzim pertumbuhan, serta menetralisir senyawa dan kondisi tanah yang merugikan
Kuncup tanaman muda tidak berkembang dan mati. Terdapat bintik hitam pada serat daun. Kar penedek, buah pecah, dan mutu rendah.
       5.     Magnesium (Mg)
Membantu pembentukan klorofil, asam amino, vitamin, lemak dan gula. Berperan dalam transportasi fosfat pada tanaman.
Daun tua menguning dan bercak coklat, hingga akhirnya rontok. Pada tanaman yang menghasilkan biji bila dijadikan benih maka benih tersebut akan kurang bagus pertumbuhannya.
       6.     Sulfur (S)
Membantu membentukan asam amino, protein, dan vitamin. Membantu pembentukan bintil akar dan pertumbuhan tunas baru.
Daun muda berwarna hijau muda mengilap tapi agak pucat keputihan, lalu berubah menjadi kuning hijau. Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus.
       7.     Boron (Bo)
Membawa karbohidrat keseluruh jaringan tanaman. Mempercepat penyerapan unsur kalium. Merangsang tanaman berbunga dan membantu proses peneyerbukan, meningkatkan kualitas produksi sayuran dan buah-buahan.  
Tunas pucuk mati dan berwarna hitam lalu muncul tunas samping, tetapi tidak lama kemudian akan mati. Daun yang baru muncul kerdil dan akhirnya mati. Daun tuanya membentuk kecil, tebal dan rapuh. Pertumbuhan batang lambat dengan ruas yang pendek.
       8.     Tembaga (Cu)
Membantu pembentukan klorofil dan sebagai komponen dalam pembentukan enzim tanaman.
Daun muda berwarna kuning, layu dan tidak berkembang. Pertumbuhan dan kesuburan tanaman terhambat secara keseluruhan.
       9.     Klor (Cl)
Berperan dalam pembentukan hormon tanaman, meningkatkan atau memperbaiki kualitas dan kuantitas produksi.
Tanaman gampang layu. Daun pucat, keriput, dan sebagian mengerig. Produktivitas tanaman rendah dan pemasakan buah lambat.
       10.  Besi (Fe)
Berperan pada proses fifiologi tanaman, seperti proses pernapasan, pembentukaan klorofil dan fotosintesis.
Daun muda berwarna hijau pucat lalu kekuningan dan akhirnya rontok. Tanaman perlahan mati dimulai dari puucuk.
       11.  Mangan (Mn)
Membantu proses fotosintesis, dan berperan dalam pembentukan enzim-enzim tanaman.
Pertumbuhan tanaman kerdil, daun berwarna kekuningan atau merah dan sering rontok. Pembentukan biji tidak sempurna.
       12.  Molybdenum (Mo)
Berperan sebagai pengikat nitrogen bebas udara untuk pembentukan protein dan menjadi komponen pembentukan enzim pada bakteri bintil akar tanaman.
Daun berubah warna, keriput dan melengkung seperti mangkuk. Muncul bintik-bintik kuning di setiap helai daun dan akhirnya mati. Pertumbuhan tanaman terhenti.
       13.  Seng (Zn)
Membantu dalam pembentukan auksin, klorofil, dan karbohidrat.
Daun berwarna kuningpucat atau kemerahan, muncul bercak putih di permukaan daun hingga akhirnya mongering, berlubang dan mati. Perkembangan akar tidak sempurna.


 



TIPS PENGGUNAAN ZPT PADA TANAMAN - Salah satu upaya agar tanaman cepat berbuah adalah merangsang dengan menggunakan zat perangsangtumbuh (ZPT). Dimasyarakat luas zat itu memiliki sebutan beragam, antara lain Zat Pengatur tumbuh, pengatur tumbuhan tanaman, perangsang tanaman, pengatur zat tumbuh, stimulant, hormon tumbuh, agrohormon. Dari ragam sebutan itu, istilah yang sering dipakai adalah Zat Perangsang Tumbuh.
ZPT berfungsi sebagai pengatur, perannya dapat mempengaruhi aktifitas jaringan berbagai organ maupun system organ tanaman. ZPT tidak memberi tambahan unsur hara, karena bukan pupuk. Tugasnya dalam jaringan tanaman adalah mengatur proses fisiologis seperti pembelahan dan pemanjangan sel, juga mengatur pertumbuhan akar, batang, daun, bunga dan buah.
ZPT alami (Hormon), murni dibuat oleh tanaman itu sendiri , namun dengan kemajuan tekhnologi pertanian, bisa dibuat tiruannya. Dengan mempelajari rumus kimia yang terkandung pada ZPT alami (Hormon). Hasil tiruan tersebut lazim disebut ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) Buatan. Kalau diaplikasikan pada tanaman, pengaruhnya sama persis seperti ZPT alami (hormon).
Aplikasi ZPT, selain berfungsi merangsang bunga keluar lebih cepat dan serempak, juga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas buah. Pemberian ZPT mutlak harus di ikuti pemupukan dan pengairan intensif, itu diperlukan untuk mengimbangi laju pertumbuhan dan kebutuhan hara pada tanaman, kalau aplikasi ZPT tanpa diimbangi pemupukan dan pengairan yang sesuai justru dapat membuat tanaman sakit (kurang baik).
Aplikasi ZPT perlu mempertimbangkan kondisi tanaman bersangkutan, saat aplikasi paling tepat, ketika pertumbuhan tanaman telah mencapai maksimum dan sehat kondisinya. Aplikasi ZPT hanya boleh dalam dosis kecil, kalau diberikan dengan dosis tinggi justru kurang efektif, justru dapat menghambat khasiat hormon yang di inginkan.
Produk-produk merk dagang yang beredar di pasar yaitu :

1.   Altagro
Mengandung bahan aktif natrium orto nitrofenol, natrium para nitrofenol, natrium 2,4 di netrofenol, dan natrium 5 nitroguaiakol. ZPT tersebut berhasiat merangsang pertumbuhan akar tanaman, meningkatkan daya serap akar terhadap unsur hara, mempercepat pertumbuhan daun, keluarnya Bungan dan pembentukan buah. Juga meningkatkan jumlah dan bobot buah.

2.   Premix
Kebanyakan orang mengenal premix itu adalah bahan bakar, akan tetapi perusahaan Surya Cipta Perkasa mengeluarkan nama premix tersebut untuk ZPT yang didalamnya mengandung bahan aktif Naphtalena Acetat, Giberelat Acid, Chlorophyll Stimulant. ZPT ini merupakan plant additive yang tergolong dalam derivate Auksin dan Giberelin yang berperan aktif dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, juga mengandung chlorropyll stimulant yang berfungsi untuk meningkatkan zat hijau daun, sehingga berhasiat mepercepat pertumbuhan tanaman, meningkatkan kualitas dan jumlah panen serta memulihkan kondisi tanaman akibat serangan hama dan penyakit.

3.   Dekamon
ZPT ini berhasiat merangsang pertumbuhan tunas-tunas baru, mencegah kerontokan bunga dan buah memiliki bahan aktif 2.4 di notrofenol, natrium 5 nitroguaiakol, natrium orto nitrofenol, natrium para nitrofenol. Dan masih banyak ZPT yang lainnya.

            Ketika merangsang pembungaan dan pembuahan memakai ZPT, kondisi tanaman harus dipersiapkan agar tumbuh prima lebih dulu. Saat diaplikasi, umur tanaman sudah cukup dewasa (telah memasuki usia produktif), sehat, dan memiliki cadangan karbohidrat  tinggi. Kondisi prima tersebut sebenarnya tidak berdiri sendiri , banyak factor pendukung yang menunjang untuk mencapai kondisi tersebut. Antara lain ditunjang oleh keadaan lingkungan disekitar tanaman sperti udara, angin, air, sinar matahari, suhu, kelembapan, dan zat hara.
            Setelah kondisi prima terpenuhi, proses mempercepat tanaman berbuah dapat dilakukan dengan berbagai cara. Selain dirangsang dengan aplikasi ZPT, juga bisa dilakukan melalui rekayasa pemangkasan, pengaturan pengairan, dan pemupukan. Aplikasi ZPT sebaiknya dikerjakan sebagai upaya terkhir. Perlakuan aplikasi ZPT harus diimbangi dengan pemupukan dan pengairan yang intensif supaya aplikasi pemberian ZPT berjalan lancar pada tanaman tersebut.